Damar (Agathis Dammara)

Damar adalah salah satu tanaman hutan yang memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tanaman ini dikenal sebagai penghasil getah damar, yaitu resin alami yang bernilai ekonomi tinggi dan banyak dimanfaatkan untuk industri, kerajinan, maupun kebutuhan rumah tangga. Beberapa jenis pohon yang menjadi sumber getah damar di Indonesia antara lain Shorea javanica (damar mata kucing) dan jenis Agathis seperti Agathis dammara (damar meranti/gondorukem). Masing-masing memiliki karakter khas, namun sama-sama menjadi simbol kekayaan hutan tropis Nusantara.

Secara morfologi, pohon damar umumnya berukuran besar dengan tinggi mencapai 20–60 meter tergantung jenisnya. Batangnya lurus, kulit kayunya berwarna cokelat abu-abu, dan memiliki tajuk yang rimbun. Daunnya tebal, memanjang, dan hijau tua, membuat tanaman ini terlihat kokoh dan anggun. Pada usia tertentu, batang damar mulai menghasilkan resin yang keluar melalui celah alami atau melalui proses penyadapan.

Getah damar memiliki warna bening hingga kekuningan dan akan mengeras ketika terkena udara. Resin ini telah lama dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan vernis, cat, kerajinan tradisional, campuran dupa, hingga bahan industri modern seperti kosmetik dan pengawet alami. Di beberapa daerah seperti Lampung, penyadapan damar bahkan menjadi bagian penting dari mata pencaharian masyarakat adat, yang dikelola secara turun-temurun dengan prinsip keberlanjutan.

Secara ekologis, damar memiliki peran yang sangat signifikan. Pohon besar ini membantu menyerap karbon dalam jumlah besar, menjaga kelembapan hutan, serta menjadi habitat bagi burung, serangga, dan mamalia hutan. Damar juga menjadi bagian penting dalam struktur hutan dipterokarpa dan hutan pegunungan, sehingga keberadaannya berpengaruh langsung terhadap keanekaragaman hayati.

Dari sisi konservasi, status tanaman damar tergantung spesiesnya.

  • Shorea javanica umumnya masih berstatus Least Concern (LC) menurut IUCN.

  • Sebagian jenis damar dari marga Agathis berada pada kategori Near Threatened (NT) atau bahkan Vulnerable (VU) tergantung daerah dan populasinya.

Tekanan terbesar terhadap damar adalah hilangnya habitat akibat deforestasi dan praktik penebangan tidak berkelanjutan. Meski demikian, beberapa daerah di Indonesia telah melakukan pengelolaan damar berbasis masyarakat yang terbukti mampu menjaga kelestariannya sekaligus memberikan manfaat ekonomi.

Damar bukan hanya pohon penghasil resin, tetapi juga penjaga keseimbangan ekosistem hutan. Menanam dan melindungi damar berarti menjaga hubungan antara manusia, alam, dan budaya yang telah terjalin selama ratusan tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar